25 December 2010

Cerpen Cinta (KINI TELAH BERSEMI)

“Ray, gue perhatiin setelah loe di tinggal pergi sama Winda, loe jadi jarang banget deket sama cewek.” Seru Toy yang berbadan tinggi dan kurus itu.
“Sebenernya gue belum mau pacaran dulu sebelum gue nemuin cewek yang bisa bikin cinta di hati gue ini bersemi kembali.” Jawabnya singkat.
Ray memang sering menyendiri semenjak Winda pergi dari hatinya. Semenjak kepergian Winda, hidupnya Ray berputar arah. Yang tadinya dia selalu ceria dan juga gak tau malu kini menjadi sosok yang sering diem, murung, dan juga tidak bersemangat.
“WOOYY, lagi ape loe?” Seru Ubay yang kulitnya hitam manis.
“Ini Bay, ada cowok cengeng, gara-gara cinta ajah jadi berubah gini.” Seru Toy dengan nada yang mengejek.
“Yaelah Ray, inget Winda udah lama pergi, dia juga gak akan balik ke loe lagi, buat apa menanti sesuatu yang tak pasti.” Seru Ubay.
“Bener kata Ubay tuh, loe harus bangkit dari kesedihan loe.” Seru Dzhony yang kurus dan kocak itu.
“Dateng dari mana loe?” Tanya Ubay heran yang tiba-tiba ada Dzhony di sana.
“Tadi gue tiduran di belakang pohon.” Jawab Dzhony untuk menghindar.
“Emang loe tahu yang mana belakang pohon?” Tanya Toy dengan polos.
“Ya loe cari ajah yang pesing, kebanyakan orang kencing di belakang pohon kan?”
“Ngelantur loe semua.” Ray tiba-tiba bangkit dari pinggir danau itu dan segera berlalu dari teman-temannya.
Ketiga temannya langsung saling bertatap. Mereka bingung apa yang terjadi sama Ray semenjak di tinggal pergi Winda. Memang membingungkan untuk mengerti apa yang sedang di pikirkan Ray.
“Aneh si Ray.” Gerutu Ubay dan teman-temannya Cuma manggut-manggut saja.
Mereka semua langsung menuju ke rumah mereka masing-masing. Sesampainya di rumah, Ray langsung melemparkan tubuhnya ke atas kasur di dalam kamarnya yang cukup empuk.
“Arrrggghhhh.” Ray teriak sekuat-kuatnya untuk mengusir kegundahan di hatinya.
Dia langsung menuju ke meja belajarnya dan mengambil sebuah buku dari dalam lacinya. Dia mulai menuangkan isi hatinya lewat goyangan tangannya yang membentuk syair puisi.

SENDIRI TANPA CINTA.
TUHAN…
Ku tau waktuku tak banyak.
Hidup ini seakan tak adil bagiku.
Tak pernah ku merasakan kebahagiaan yang seutuhnya..

Dan di saat ku sendiri
Hanya sepi yang menemaniku.
Hanya kesunyiaan yang ku rasa.
Dan hanya kehampaan yang ada saat ini.

Duduk terdiam…
Dan hanya meratapi masa lalu
Hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang
Semua terasa begitu hampa…
Saat semua datang
Entah apa yang terjadi dengan hati…
Yang sendiri tanpa cinta.
BY : Raymond

Setelah itu, Ray kembali tiduran di atas kasurnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Dia menatapnya dengan serius sambil berdoa dalam hati. (Ya Tuhanku, tolonglah aku, kirimkan seseorang yang bisa mengisi kekosongan di dalam hati yang kecil ini.) dan setelah itu Ray terlelap dalam tidur malamnya.
JJJJ
“Ray ke masjid yuk, Rohis ngadain acara nih seru banget, itung-itung cari pahala.” Ajak salah satu temannya yang berada satu ruangan bersama Ray.
“Boleh, yuk.” Ray mengiyakan ajakkan temannya itu.
Di dalam masjid Nurul Fikri telah ramai oleh para siswa kelas X di SMA Sederhana. Ray mengambil tempat di belakang. Karena di depan dan di tengah ruangan telah penuh oleh siswa Putra maupun Putri. Terlihat sedang ada pemberian materi oleh penyaji yang berasal dari salah satu guru bidang studi di sekolah ini.
“Assalamu’alaikum, kak bisa bantuin kami gak, buat ngisi acara game setelah ini.” Seru salah satu panitia pelaksana acara ini.
“Wa’alaikum salam.” Jawab Ray. “Game apaan?” Tanyanya heran.
“Yang kakak bisa ajah, sebelumnya mohon maaf banget nih mendadak ngasih tahu kakak.”
“Oke deh saya coba.”
“Syukron kak, Assalamu’alaikum.” Seru panitia itu langsung berlalu dari Ray.
Ray memikirkan game apa yang akam dia kasih kepada para peserta dengan waktu yang mepet ini. Dan benar saja waktunya telah tiba. Sang Mc segera memanggil namanya untuk megisi game pada sekmen ini. Ray menarik nafas dan segera memulai acara yang sekarang sedang ada di dalam kendalinya.
Ray mengundang beberapa panitia untuk ikut memperagakan sebuah tarian Aram Zam Zam yang di dapatnya dari pengalaman berorganisasi. Ray melihat kesekeliling peserta, dan telinga Ray tiba-tiba mendengar suara tawa yang sangat lepas dari salah satu barisan Putri. Matanya langsung menatap Wanita itu. Wanita yang berkerudung, senyum di bibirnya terukir indah, dan dengan sebuah tawa yang membuat Ray langsung memandangnya.
Setelah beberapa menit, akhirnya game yang di bawakannya telah selesai. Ray duduk di depan dan beberapa kali matanya memandang wajah wanita tadi yang tertawa sangat lepas itu. Ingin sekali bertanya siapa orang yang memiliki tawa yang sangat lepas itu.
JJJJ
Saat libur sekolah selama dua minggu…
“Siapa yah cewek itu?” Ray bertanya kepada dirinya sendiri sambil menatap kebun yang membentang luas di hadapannya.
“Lagi apa dek?” Tanya Bowo, mas-nya Ray yang berasal dari Jogja.
“Kepikiran sama seseorang nih, penasaran banget, belum sempet kenalan udah libur duluan.”
“Kenapa kemaren sebelum libur gak kenalan?”
“Itu dia Mas, lali aku.”
“Yow is, ra sah di pikirin engko malah mumet.” (Ya sudah jangan di pikirin nanti malah pusing.)
“Ya Mas.”
Ray selama berlibur gak bisa berhenti memikirkan cewek yang punya tawa sangat lepas itu. Seminggu sebelum kembali ke Rumahnya, Ray memesan gantungan kunci yang berbentuk dua hati yang di sambung menggunakan magnet di dekat malioboro Jogjakarta. Gantungan dua hati itu jadi sehari sebelum Ray kembali pulang.
Setelah itu tibalah waktu Ray pulang menuju Jakarta. Di sepanjang perjalanan, Ray memandangi gantungan itu terus sampai Jakarta. Sesampainya di Jakarta, Ray langsung menuju ke danau yang tempat biasa mereka berkumpul bersama teman-temannya.
JJJJ
“Kawan tumben banget loe senyum-senyum sendiri, lagi waras loe??” Tanya Ubay setelah melihat kawannya itu tersenyum kembali.
“Gue udah nemuin orang itu Bay.” Seru Ray sambil tersenyum dan melempar batu ke danau yang tenang itu.
“Gitu dong, akhirnya loe bisa ketemu sama orang yang bisa membuat hati loe bersemi lagi.”
“Tapi Bay, masalahnya gue belum tau namanya dia.”
“Lha, kok loe udah yakin dia bisa mencintai loe.”
“Karena dia orang pertama yang bisa buat gue lupa akan Winda, tawanya yang lepas, senyumannya yang indah, dan juga pesona kecantikan yang bersinar dari dalam hatinya Bay, itu yang buat gue yakin sama dia.” Jelasnya.
“Ya udah gue ikut senang kalo itu pilihan loe.”
Hari sudah sore, Ray dan Ubay pulang bersama. Dan besok, Ray ingin mencari Wanita itu karena besok adalah hari pertama masuk setelah libur panjang.
JJJJ
          Pagi-pagi Ray sudah berkeliling ke seluruh ruangan kelas. Dia berusaha mencari cewek yang telah membuat hatinya bertanya-tanya itu. Dia mencari dan terus mencari. Dan akhirnya Ray berhasil menemukannya, cewek itu berada di ruang 2. Walaupun hanya sebatas memandang dari luar kelas, hatinya sudah senang sekali. Dan segera Ray kembali ke dalam kelasnya.
“RAY KENAPA NGELAMUN?” Tegur guru bidang study Ekonomi yang sedang mengajar itu.
“Oh.. gak papa Bu.” Jawab Ray dengan singkat.
“Ya sudah, jangan melamun lagi kamu.!” Seru sang guru.
Semua pelajaran pada hari itu sudah berakhir, Ray segera menuju depan gerbang untuk menunggu cewek itu, namun yang di tunggu juga gak dateng-dateng Ray langsung pulang dengan perasaan yang masih sangat penasaran.
JJJJ
Besoknya…
Pagi-pagi, Ray segera ikut anak-anak Rohis memimpin tadarusan waktu itu tepat hari kamis dia langsung menuju ke kelas cewek itu. Beruntung sekali dia, cewek itu meletakkan buku tulis yang bertuliskan nama Dinny Restiara Putri di atas mejanya. Nama itu langsung melekat di otaknya.
Selama pelajaran pada hari itu, Ray mulai konsen belajarnya. Hingga tiba waktu istirahat untuk shalat Dzuhur. Setelah shalat Dzuhur, Ray sengaja menunggu di depan masjid di sekolahnya itu.
“Dinny yah?” Tanya Ray kepada cewek itu dengan hati yang berdebar.
“Iya kak, kenapa?”
“Besok, bisa ketemu kakak gak di kantin, pas pulang sekolah?” Tanya Ray lagi.
“Insya Allah ya kak.” Jawabnya.
Dinny langsung berlalu dari Ray, dan langsung menuju ke kelasnya bersama temannya yang sama-sama memakai kerudung.
“Ray, udah ngerjain tugas Geografi belom loe?” Tanya Pinan temannya Ray.
“Udah, kalo loe mau ngeliat ambil ajah di tas gue.” Seru Ray kepada Pinan sambil duduk di depan kelasnya.
Ray melamun saja di depan kelasnya. Banyak yang menyapa dia, tapi dia tetap diam saja sampai-sampai……
“Huuu Ray sombong banget, di tegor diem ajah.” Seru Dewi yang berwajah manis dan berambut panjang itu
“Sorry Dew, kayaknya gue lagi falling in love nih.” Seru Ray sambil senyum-senyum ngeliat kucing yang lagi guling-gulingan di kolokng mobil yang di parkir depan kelasnya.
“Falling in love with cat?” Tanya Dewi heran sambil nunjuk kucing itu.
“Ohh, no bukan kucing Dew, cewek lah.” Ray membela diri.
“Ohh, gue kira sama kucing itu, tapi kucing itu juga cewek kan? Tuh liat lagi hamil, jangan-jangan loe lagi yang hamilin tuh kucing.” Seru Dewi di iringi tawanya yang sengaja di tahan.
“Yee, enak ajah loe.” Ray mulai sewot.
“Piss Ray.” Dewi mengacungkan kedua jarinya.
JJJJ
Keesokan harinya…
“Mana si Dinny koq gak dateng, apa mungkin dia lupa kali yah.” Seru Ray sambil ngeliat jam di hpnya.
Ray menungg lama, dan dia memutuskan untuk pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah, ada telepon dari no 0219056****.
“Siapa ini yang telepon?” Tanya Ray bingung.
“Kak, maff kak, ini Dinny, tadi aku langsung pulang, emang ada apa kak?” Tanya Dinny dengan nada yang penasaran.
“Oh, gak ada apa-apa kok, besok jah gimana?”
“Oh, ya sudah deh. Maaf kak udah ganggu.”
Tut…tut…tut…
Ray langsung ke kamarnya dan membuka tasnya untuk mengambil gantungan kuncinya itu. Di pandanginya terus gantungan itu. Kamulah yang bisa menyuburrkan kembali semua cinta yang telah rapuh ini. Seru Ray di dalam kamarnya.
Hari sabtunya…
Dinny memakai dress pink sesuai dengan wajahnya yang cantik dan imut itu. Di dalam masjid, dengan maksud ingin mengatakan semuanya. Ray terlihat gugup sekali. Dia gak bisa ngomong apa-apa karena untuk melihat Dinny dengan pesonanya yang indah, dia gak berani. Dan untuk bicara hari seninnya di dekat perpus setelah pulang sekolah.
Hari seninnya…
Ray menantinya kurang lebih hampir lima belas menit, tapi yang di nantinya belum juga hadir. Ray berjalan mondar-mandir dan sesekali ia duduk di dekat pintu perpus yang sudah terkunci itu.
“Ahh, besok kali yah, gak dateng lagi orangnya.” Seru Ray seorang diri.
Selasa…
“Dhe, aku mau bilang nih…” Seru Ray membuka topik.
“Apaan kak?”
“Ahh, besok ajah yah, aku lupa bawa itunya.”
Ray langsung berlalu meninggalkan Dinny bersama temannya.
Rabu…
“Pin, doain gue yah, gue mau ngasih ini ke Dinny, dari kemaren gue gagal terus, grogi banget gue.” Seru Ray kepada temannya.
“Oke kawan..”
Saat pulang sekolah..
“Dhe, aku Cuma mau kasih ini, tolong di jaga yah.” Seru Ray sambil menyerahkan setengah hati dari gantungan itu.
“Apa ini kak?” Dinny heran. Masa baru kenal udah ngasih sesuatu. Serunya dalam hati.
“Kamu juga akan tau apa maksud dari semua ini.” Seru Ray sambil berjalan di sebelah Dinny dan juga temannya itu.
“Aku duluan yah kak.” Dinny langsung berlalu dari hadapan Ray.
Ray langsung kembali ke kelasnya…
“Gimana, Sukses?” Tanya pinan.
“Huuh akhirnya udah gue kasih, grogi gue, baru kali ini gue grogi kayak gini.” Keluh Ray sambil mengatur nafasnya.
“Ya udah, kita cabut pulang yuk.” Ajak pinan
JJJJ
15 Oktober
Pagi-pagi hp Ray berdering, dia mendapat pesan singkat dari Dinny. Yang isinya. Kak, nanti ke kelas aku yah. Dalam hatinya ingin sekali cepat-cepat tiba. Sesampainya di sekolah, Ray langsung berlari menuju kelasnya Dinny.
“Ada apa dhe?” Tanya Ray sambil mengatur napasnya. “Oiya, waktu itu kan aku mau ngomong, ini yang mau aku omongin, Terima kasih yah kamu udah bisa buat aku semangat lagi, jujur lho aku baru kali ini dateng jam segini.” Jelasnya.
“Oiya kak, kakak mau nembak aku kan?” Tanya Dinny tiba-tiba.
“Kok tau? Terus jawaban kamu apa?” Ray balik bertanya. Dan Dinny Cuma menganggukkan kepalanya bertanda dia menerima cintanya Ray.
“Makasih adhe, seneng banget aku.” Namun yang di ajak ngomong udah masuk ke dalam kelasnya. Dan Ray pergi menuju kelasnya juga.
Sepanjang hari itu, Ray semangat kembali dalam belajar. Semua guru pada heran dengan semangat Ray yang menggebu pada hari itu.
JJJJ
“Bay, loe mau tau gak? Gue udah ngasih gantungan kunci itu ke dia, namanya Dinny Bay.” Seruy Ray dengan semangat.
“Okelah kalo begitu.” Seru Ubay.
“Seneng banget gue. Tanggal lima belas oktober gue bisa bangkitin lagi semangat di hati gue…” Teriak Ray sambil merentangkan tangannya di tepian danau. “Dinny terima kasih, Hatiku KINI TELAH BERSEMI kembali.”
Sejak saat itu, Ray kembali menjadi orang yang gembira, penuh semangat, dan memiliki jiwa berjuang yang sangat tinggi. Tanggal itu sekarang telah melekat di hatinya. Sebagai tanggal bersejarah untuk hatinya yang telah lama rapuh. Dan hanya Dinny yang bisa mengobatinya.
Ray juga berharap agar bisa menjaga Dinny supaya hatinya tidak menangis kembali. Cinta itu kini telah bersemi kembali, dan akan tumbuh menjadi sebuah pohon yang kokoh dan tak tergoyahkan.
Ungkapan Hati

Kau bagaikan permata.
Yang selalu memberikan keindahan di hati.
Takkan bisa ku ungkapkan dengan kata-kata.
Wajahmu… akan selalu hadir di benakku.

Cinta…
Itulah perasaan yang selalu hadir.
Rindu…
Itulah yang setia menemaniku
Saat kau tak ada di dekatku.

Ku ingin kau menjadi.
Seseorang yang setia di sampingku.
Dan memberiku warna di setiap jejakku.
Dan izinkanlah aku selalu di dekatmu.

Puisi ini ku persembahkan untukmu yang tercinta dan tersayang…

0 komentar:

 
;