28 December 2010 0 komentar

cerpen romantis


Give Me Your Smile, Before Late.
Pagi itu, Cahaya sedang termenung di atas kursi roda kesayangannya itu. Dia menatapi bunga-bunga yang sedang menari-nari karena terhembus oleh angin yang tidak begitu kencang. Terlihat senyuman yang sangat indah dan tulus di bibirnya itu. Semenjak kecelakaan yang menimpanya saat dia masih bersama kekasihnya yang dahulu bersamanya namun kini telah tiada saat kecelakaan itu terjadi. Sejak itulah ia sering menyendiri dan suka memandangi bunga-bunga yang mekar dengan indah di halaman rumahnya. Dari kejauhan terdengar suara langkah kaki dan orang itu langsung memeluk Cahaya dari belakang.
“Pagi Cantik…” Seru Dewi, sahabatnya Cahaya yang selalu setia berada di sampingnya.
“Pagi juga Dewi cantik.” Balasnya sambil tersenyum ke arah Dewi.
“Pagi ini sahabatku sudah sarapan belum?” Tanyanya dengan lembut.
“Udah kok, kamu tenang saja yah.” Jawabnya dengan santai.
27 December 2010 0 komentar

puisi cinta

Puisi Untukmu

Selayaknya bintang yang bersinar…
Parasmu menyilaukan pandanganku…
Terkejut aku melihatnya…
Kini kau telah kembali…
Hati ini serasa tak percaya bila kau kembali…
Hati ini kembali menemukanmu…
Cinta yang telah lama layu…
Kini bersemi kembali karna kehadiranmu…
Sayang… ku mohon jangan kau pergi lagi…
Sudah cukup aku menanggung
Segala yang kau tinggalkan…
Kini ku berharap bisa hidup bersamamu kembali…
Cintaku untukmu masih terlalu kuat…
Tak kuasa aku meninggalkannya…
Ku ingin kau untukku…
Aku membutuhkanmu…
Karena aku sangat mencintaimu…



Kuingin Kau Kembali

Hanya kau yang bisa…
Hanya kau yang ku ingat…
Semuanya hanya tentang dirimu…
Kaulah yang terindah…
Seperti bintang di malam hari…
Kau terangi ruang hatiku yang gelap…
Tanpamu kini aku sendiri…
Menjalani hari-hari kelamku…
Kasih cepatlah kau kembali…
Ku ingin sekali merasakan cinta…
Cinta yang dahulu kau berikan padaku…
Cinta yang sangat indah…
Kuingin kau kembali…
Aku tak kuasa menahan rindu ini…
Rindu yang semakin membebaniku…
Cepatlah kembali dan peluk erat hatiku ini…


Jangan Pergi Dariku

Kumohon bertahanlah…
Bertahanlah disini…
Walau hanya satu menit…
Kuingin sekali memelukmu…
Kuingin membelai rambut indahmu…
Merasakan kembali cinta yang pergi…
Memandang senyuman…
Yang selalu terukir di bibir manismu…
Mengusap airmata yang mengalir di pipimu…
Memelukmu saat kau menangis…
Membantumu saat kau susah…
Dan melindungimu saat ada masalah…
Kumohon padamu…
Jangan Pergi Dariku…
Sulit rasanya menghapus segala bayangmu…
Yang telah melekat di benakku ini…
Cinta jangan tinggalkan aku…

25 December 2010 0 komentar

Cerpen Cinta (KINI TELAH BERSEMI)

“Ray, gue perhatiin setelah loe di tinggal pergi sama Winda, loe jadi jarang banget deket sama cewek.” Seru Toy yang berbadan tinggi dan kurus itu.
“Sebenernya gue belum mau pacaran dulu sebelum gue nemuin cewek yang bisa bikin cinta di hati gue ini bersemi kembali.” Jawabnya singkat.
Ray memang sering menyendiri semenjak Winda pergi dari hatinya. Semenjak kepergian Winda, hidupnya Ray berputar arah. Yang tadinya dia selalu ceria dan juga gak tau malu kini menjadi sosok yang sering diem, murung, dan juga tidak bersemangat.
“WOOYY, lagi ape loe?” Seru Ubay yang kulitnya hitam manis.
“Ini Bay, ada cowok cengeng, gara-gara cinta ajah jadi berubah gini.” Seru Toy dengan nada yang mengejek.
“Yaelah Ray, inget Winda udah lama pergi, dia juga gak akan balik ke loe lagi, buat apa menanti sesuatu yang tak pasti.” Seru Ubay.
“Bener kata Ubay tuh, loe harus bangkit dari kesedihan loe.” Seru Dzhony yang kurus dan kocak itu.
“Dateng dari mana loe?” Tanya Ubay heran yang tiba-tiba ada Dzhony di sana.
“Tadi gue tiduran di belakang pohon.” Jawab Dzhony untuk menghindar.
“Emang loe tahu yang mana belakang pohon?” Tanya Toy dengan polos.
“Ya loe cari ajah yang pesing, kebanyakan orang kencing di belakang pohon kan?”
“Ngelantur loe semua.” Ray tiba-tiba bangkit dari pinggir danau itu dan segera berlalu dari teman-temannya.
Ketiga temannya langsung saling bertatap. Mereka bingung apa yang terjadi sama Ray semenjak di tinggal pergi Winda. Memang membingungkan untuk mengerti apa yang sedang di pikirkan Ray.
“Aneh si Ray.” Gerutu Ubay dan teman-temannya Cuma manggut-manggut saja.
Mereka semua langsung menuju ke rumah mereka masing-masing. Sesampainya di rumah, Ray langsung melemparkan tubuhnya ke atas kasur di dalam kamarnya yang cukup empuk.
23 December 2010 0 komentar

Cara memikat wanita 1

CARA LAMA YANG TIDAK ADIL


Sigmund Freud, Bapak psikologi modern yang lebih dari 30 tahun mempelajari
tingkah laku manusia berkata “APA SIH YANG WANITA INGINKAN?”. Bahkan bapak
psikologi modern saja bingung apa yang di-inginkan wanita.

Wanita memang makhluk yang kompleks, banyak pria bingung apa sebenarnya
yang di-inginkan Wanita. Kadang wanita berkata “A”, tapi saat si pria memberikan
“A” wanita tersebut berubah pikiran dan menginginkan “B”, pada saat si Pria
memberikan “B”, wanita bilang bahwa ternyata “A” lebih bagus tanpa alasan
yang masuk akal.

Pria memandang Wanita bagaikan sebuah kue coklat
stoberi yang indah, lembut dan
lezat. Sebuah santapan nikmat
disaat perut mereka lapar
sekaligus pemuas nafsu makan
mereka.

22 December 2010 0 komentar

Facebook Kuis Dapat Uang

Untuk Anda yang ingin mendapatkan uang dengan Facebook.com, saya memiliki app yang cocok anda gunakan untuk mencari uang lewat Facebook.com. Di dalam app ini anda hanya harus menjawab sebuah kuis yang di sediakan. Dan anda akan mendapatkan uang jika pertanyaan dari kuis tersebut anda jawab dengan benar.

Keuntungan dalam hal ini :


  1. anda tidak perlu bersusah dan bingung ketika longgar (memiliki waktu luang) membuka facebook.com
  2. anda bisa menghasilkan uang ratusan ribu dari Facebook.com
  3. anda bisa menggunakan app ini seluang anda
  4. tidak ada scam dalam hal ini
  5. terbukti membayar dalam app ini

Nah, jika anda tertarik untuk mengikuti dalam lomba mencari uang silahkan klik di sini

Telah banyak orang yang berhasil mendapatkan uang ratusan ribu dari app ini. Bayangkan jika anda bermain dan mendapatkanya, lumayan bukan! hanya dengan ol FB aja anda bisa mendapatkan uang!

Dari pada anda membuang waktu anda bermain Facebook, untuk bermain poker yang hasilnya terkadang tidak memuaskan untuk kita!
18 December 2010 0 komentar

Contoh SMS ALAY dan GOMBAL

====================================

……. , . – . – , _ , …….bunga ini
……… ) ` – . . ‘ `( …….ku persembahkan
…….. / . . . .`\ . . \ ……..untukmu
…….. |. . . . . |. . .| ……..yang terindah
……… \ . . . ./ . ./ ………
……….. `=(\ /.=` ………walau
…………. `-;`.-’ …………kita tak
…………… `)| … , ……..pernah bertemu
……………. || _.-’| ……..
…………. ,_|| \_,/ ……..ku yakin
……. , ….. \|| .’ ………….bintang pasti
……. |\ |\ ,. ||/ ………….kan bersinar
…. ,..\` | /|.,|Y\, …………yang selalu
….. ‘-…’-._..\||/ ………….menyinarimu di malam hari
……… _.-`Y| …………..
………….. ,_|| ……………semoga
……………. \|| ………..bunga ini
…………….. || ……….dapat menerangi
…………….. || ………..di setiap langkah
…………….. |/ …….mu

============================================

Rindu ini Sudah Nggak bisa terbendung lagi….
Sampai2 banjir terjadi dimana2….
Hati ini seakan membara bagaikan pemasan global…
Akibat Rasa rindu yang berefek bagaikan rumah kaca….
Jangan biarkan hati ini hancur seperti gunung es dikutub utara… Jangan kau buang rasa sayangmu ke udara seperti emisi Karbondioksida….

========================================

aq punya 2 tngan tp tak slmnya mnyntuhmu
aq punya 2 telinga tp tak slmnya mendengar suaramu
aq punya 2 mata tp tak selamanya meihatmu
aq punya 2 kaki tp tak slamnya mendekatimu
tapi aq punya 1 hati yang selalu terukir namamu

==================================

aku semalam ingat kamu
siangpunku ingat kamu
sore pun sama
tak henti hentinya aku mengingatkan kamu
untuk balikin hp q yg kamu pinjam 1 mngu yang lalu

===================================

hURuf beRaWaL daRi ….
A
B
C

aNgKa beRaWaL daRi ….
1
2
3

NaDA beraWaL daRi …
Do
Re
Mi

v PERSAHABATAN beRaWaL daRi ….

Kau
dan
Aku

======================================

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

=============================

walaupun you scerewet spongebob….secuek squtword……….segalak sendi…………sejahat plankton………..sbloon petric………spelit mr.crab……………..tetapi U adalah pacarQ FOREVER…………

=======================

bunga mawar jangan di bungkus kalau dibungkus hilang sarinya punya pacar jangan diputus kalau diputus sakit hatinya”

========================

when u miss me please call me…
when i miss u , i will miss call u…pelit bgt ga siiii

==========================

I have a pen
my pen is blue
I have a friend
my friend is you…

=========================

Luka Pa yG BikIn seneng……….

Luka’ta Gw cantik….
EmaNG..

LuKa..ta gW PiNtEr…
FakTA….

Emanx.. LUka’Wan
PalinG JU2r….

He.H3..H3………

============================
15 December 2010 0 komentar

Bagaimana caranya Hubungan beda Usia????

Bagaimana pacaran dengan perbedaan usia yang terlalu jauh…..

Apabila memiliki seorang kekasih yang umurnya terpaut jauh kemungkinan hanya 1: 10 yang akan bertahan lama karena dalam hubungan itu pasti akan terjadi perbedaan pendapat dan sifat dari masing-masing.
Misalnya ada sepasang kekasih yang menjalani suatu hubungan yang perempuannya itu masih duduk di bangku sekolah(SMK) dan prianya itu sudah kuliah atau memiliki pekerjaan.Pasti akan mengalami banyak perbedaan,maksudnya karena perempuannya yang masih terlalu muda dan berjiwa ABG pasti masih berfikir untuk bersenang-senang dan bebas,tapi di sisi lain prianya itu sudah kuliah atau bekerja jadi pola berfikirnya juga lain.Pria itu akan berfikir lebih dewasa untuk ke depannya dan serius dalam menjalani hubungannya ,beda dengan perempuannya yang masih ingin menikmati masa mudanya yang ingin menjalani dengan biasa-biasa saja.
Kesimpulannya:
Apabila mereka sedang bersama pasti akan terlihat perbedaannya.Perempuannya yang sering bercanda dan tertawa lalu sih pria yang selalu dengan ke seriusanya dan bersikap terbuka akan membuat perempuannya itu merasa canggung dan tidak nyaman dengan menuruti sikap dari prianya.Maka dari itu yang membuat hubungan itu tidak akan bertahan lama,pasti dari salah satunya akan ada yang tidak bertahan dan lebih memilih untuk mengalah.
Tapi masalah itu bisa di atasi apabila salah satu dari mereka harus ada yang mengalah,maksudnya mengalah disini yaitu mengalah dengan cara menuruti dan melakukan sifat dari keduanya dengan ikhlas agar bisa mengimbanginya kalau ingin hubungan itu bisa bertahan lama.
Mudah-mudahan setelah membaca ini anda akan mulai bisa mempertimbangkan tentang hubungan anda….Than’x….
14 December 2010 0 komentar

kicauan tengah malam...

Aku berdiri memandang rembulan yang memancarkan serta membiaskan cahayanya dan di temani oleh teman sejatinya yaitu Bintang-bintang yang bertaburan indah di atas sana... Walau hari-hariku dapat ku lalui penuh canda dan tawa , semua itu takkan bisa menepiskan apa yang ada di dalam isi hati ini... kerinduan yang dulu tersimpan, kini berontakserta bergejolak di dalam hati ini... tak bisa ku pungkiri meski kini aku sudah ada yang menemani,, tapi hati ini seakan selalu menginginkan kehadiran-Mu... 


Mencoba bernyanyi untuk menghibur hati, mungkin lagu CloseHead (Band Melodick Bandung) yang berjudul KAU dapat membantu untuk menenangkan hati ini...

CLOSE HEAD (Kau)


telah lama kunantikan
kedatanganmu kembali
berharap kau masih seperti yang dahulu
mencoba tuk mengulang kembali ingatan yang kian terkikis
setelah sekian lama kita berpisah
tak pernah kulupakan saat kita berdua bersama 
 bercerita dimalam penuh makna

sungguh banyak yang hilang sejak kepergianmu
mencoba tuk mengulang keadaan
namun tetap berbeda kurasakan tanpamu
yang mampu membuatku ceria saat... 

kuingin...
kau... dan kini kaupun kembali
namun tak seperti yang kuharapkan.
terlalu banyak rahasia yang kau simpan
di perjalanan yang tlah kau lalui
masihkah...
masih adakah sisa dirimu
yang mampu membuat ku kembali bahagia
ku yakin jalan masih panjang bagi kita
tuk buktikan segala keraguan.


sangat berat kurasakan semua langkah yang ku jalani
menjadi dilema tuk bersikap
tak pernah lepas dari bayangannya yang mengikuti
percayalah... percayalah....


 

Namun tekadku kini sudah bulat..

"Aku akan tetap memandang jauh kedepan berharap masa depan akan datang padaku... aku tak ingin lagi melihat kebelakang agar aku tak berharap kau kembali padaku,,, karena kau hanyalah... MASA LALUKU YANG TERINDAH...."
23 February 2010 0 komentar

Please Dong Ahh....!!!!

PLEASE DONG AHH…!!!
By : www.robert-badoenk.blogspot.com

“Hahahahaha.”
Terdengar begitu keras suara tawa mereka di telingaku, mereka menertawakan diriku ini yang menurut mereka aku ini aneh, norak, kampungan, dan semua hinaan yang mereka sebut itu masuk satu persatu ke dalam memoriku. Entah apa salahku ini sehingga mereka begitu. Mungkin saja mereka iri dengan diriku yang selalu mendapatkan perhatian dari semua orang yang dekat denganku. Di dalam kelas, aku merasa sepi padahal di dalam kelas itu ramai sekali seperti pasar yang tiba-tiba mengadakan diskon secara besar-besaran dan para konsumen bergerombol datang menyerbu barang dagangan yang belum mereka ketahui sebenarnya barang apa yang sedang diskon itu. Tapi hati ini serasa sesak dan gundah apabila aku bicara tak ada yang mendengarkannya. Ingin rasanya aku teriak di depan muka mereka yang tak bisa mengerti diriku yang ingin merasakan artinya teman. Ma, Pa, andaikan saja engkau masih ada di sisiku, mungkin aku tidak akan seperti ini, aku akan selalu ceria dan juga riang apabila ada kasih sayang kalian. Ma, Pa, aku bercita-cita sebagai atlet, aku akan mewujudkan semua itu. Walaupun aku tahu, itu sangat sulit untuk tercapai dengan keadaanku yang seperti ini.

“HAYYOO…!?!?” Yudha mengagetkan Irra yang sedang asyik menulis sebuah kata-kata di dalam buku Diary-nya di sebuah taman. “Lagi nulis apa sih? Boleh liat gak?” tanyanya sambil duduk di sebelah Irra.

“Eh…ng..nggak kok bukan apa-apa.” Jawab Irra dengan suara terbata-bata sambil menaruh buku Diary-nya dipangkuannya.

Yudha memang satu-satunya sahabat yang bisa mengerti keadaan Irra tidak seperti teman-teman yang lainnya yang selalu meledeknya. Yudha itu baik dan perhatian sekali Irra, kapanpun Irra sedih dan senang pasti Yudha selalu ada di sampingnya.
“Kok wajahnya cemberut sih? Hayo mikirin apa?” Tanya Yudha dengan nada yang meledek sambil mencubit pipi sahabatnya itu.
“Ihh,, kamu sok tahu nih. Siapa juga yang cemberut, wee..” Jawab Irra sambil membalas ledekan Yudha.
“Ya, kan aku Cuma tanya saja, mungkin kamu mau cerita sesuatu sama aku gitu.” Seru Yudha sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya dan melirik Irra.
“Suer.. gak ada apa-apa Yudha jeleeek.” Serunya sambil mengacungkan kedua tangannya membentuk huruf V dan mencubit pipi Yudha dengan keras sehingga Yudha merintih kesakitan.

0 komentar

Cerpen terbaru aku... ( Give Me Your Smile Before Late )


Give Me Your Smile, Before Late.
 www.robert-badoenk.blogspot.com 

Pagi itu, Cahaya sedang termenung di atas kursi roda kesayangannya itu. Dia menatapi bunga-bunga yang sedang menari-nari karena terhembus oleh angin yang tidak begitu kencang. Terlihat senyuman yang sangat indah dan tulus di bibirnya itu. Semenjak kecelakaan yang menimpanya saat dia masih bersama kekasihnya yang dahulu bersamanya namun kini telah tiada saat kecelakaan itu terjadi. Sejak itulah ia sering menyendiri dan suka memandangi bunga-bunga yang mekar dengan indah di halaman rumahnya. Dari kejauhan terdengar suara langkah kaki dan orang itu langsung memeluk Cahaya dari belakang.

“Pagi Cantik…” Seru Dewi, sahabatnya Cahaya yang selalu setia berada di sampingnya.
“Pagi juga Dewei cantik.” Balasnya sambil tersenyum ke arah Dewi.
“Pagi ini sahabatku sudah sarapan belum?” Tanyanya dengan lembut.
“Udah kok, kamu tenang saja yah.” Jawabnya dengan santai.

Setelah itu, Cahaya meminta Dewi untuk menemaninya berkeliling komplek di daerah rumahnya. Mereka langsung keluar dari halaman itu dan segera berkeliling komplek. Pagi ini banyek sekali yang jogging dan juga ada banyak keluarga yang sedang berbahagia. Cahaya merasa senang sekali masih bisa menghirup udara yang segar ini.

“Dew, kita ke taman itu yuk, aku sudah lama tidak duduk di bangku itu.” Seru Cahaya sambil menunjuk ke arah kursi taman yang berwarna coklat tepat di bawah pohon beringin yang berdiri dengan kokohnya
.
Dewi segera mendorong kursi roda Cahaya menuju tempat itu. Dan dia juga membantu Cahaya turun dari kursi rodanya. Cahaya tampak bahagia sekali pagi ini.
“Cantik, kenapa dari tadi aku liat kamu tersenyum terus?” Tanyanya Dewi sambil memberikan sebuah teh botol ke Cahaya.
“Karena kalau aku tidak tersenyum, mana ada yang mau tersenyum kepadaku, aku merasa beruntung sekali masih bisa melihat dunia yang hampir rapuh ini, andaikan saja Dejan masih ada di dunia ini, lengkap sudah kebahagiaanku ini.” Jelasnya panjang lebar.

“Iya aku udah tahu kalau yang itu, aku juga merasa kehilangan Dejan, dia itu baik, sayang, perhatian, dan juga cowok paling Setia sedunia. He..he..he” Dewi tertawa terbahak.
“Iya, andaikan saja kecelakaan itu tidak merenggut nyawanya, aku pasti akan bahagiiiaaa sekali.” Seru Cahaya sambil teriak.
“Oiya Cantik, Aku belum begitu paham tetang kejadian tiga tahun yang lalu itu, kamu kan ceritain ke aku Cuma pas kecelakaannya ajah, coba dong cerita lagi.” Pinta Dewi sambil merengek.
“Iya…iya, sakit nih lengan aku kamu pegang kenceng banget.” Jawabnya sambil tersenyum.
Dan si Cahaya memulai ceritanya dari pas Dejan mengajaknya pergi seharian karena tepat pada waktu itu juga Dejan di suruh pergi ke Australia untuk melanjutkan studynya.

****

“Sayang besok aku mau ngajak kamu ke tempat yang gak mungkin kamu dan aku lupain seumur hidup, mau ya?” Seru Dejan kepada Cahaya.
“Iya sayang, aku pasti mau kok.” Jawabnya sambil tersenyum indah.
“Makasih Cantik..” Seru Dejan sambil mencubit kedua pipinya Cahaya yang sangat empuk itu.

Cahaya merintih kesakitan karana Dejan mencubit pipinya dengan keras, dia mengejar Dejan yang berlari ke balik pohon. Cahaya tidak mau kalah, ia harus bisa membalas cubitan yang membuat pipinya itu merah. Mereka saling berkejaran di taman. Dan Dejan akhirnya menyerah juga, ia rela tubuhnya di hujani cubit-cubitan.
Hari telah menjelang sore. Dejan mengantar Cahaya pulang yang rumahnya tidak jauh dari taman itu. Setelah sampai di depan gerbang rumahnya, Dejan mengecup keningnya Cahaya.

“Aku sayang banget sama kamu.” Serunya setelah mencium kening kekasih tercintanya itu.
“Aku juga sangat menyayangi kamu.” Balasnya sambil tersenyum ke arah Dejan.
Di dalam kamarnya, Cahaya membaringkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Di tatap langit-langit kamarnya di langit-langit kamarnya itu terbayang wajah Dejan yang selalu membuat hatinya Ceria dan penuh Cinta. Senyum di bibirnya sangatlah menawan sekali. Bibirnya menguap lebar, matanya perlahan tertutup dan akhirnya dia tertidur lelap.

Di waktu yang bersamaan, Dejan juga sedang membayangkan wajah sang kekasih hatinya itu. Sambil meneguk teh manisnya Dejan memandangi langit yang di penuhi bintang dari halaman depan kamarnya.

“Cahaya, maafkan aku, aku basok harus pergi ke Australia untuk melanjutkan study S1 aku disana. Aku berharap kamu merelakan aku pergi untuk sesaat.” Serunya sambil menggengam sebuah liontin yang ingin ia berikan kepada Cahaya.
Dejan mengantuk dan pergi ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Dengan selimut yang tebal, ia hangatkan tubuhnya yang mulai terserang dinginnya udara malam.

****

“Sayang, maaf aku terlambat.” Seru Dejan sambil memarkir motornya di halaman rumah Cahaya.
“Iya gak papa kok, aku juga baru ajah keluar dari rumah.” Balasnya dengan sikap yang ramah.
Cahaya saat itu terlihat sangat anggun dan cantik sekali memakai gaun wanra putih yang serasi dengan warna kulitnya yang juga putih.
“Kamu cantik banget.” Dejan terkagum.
“Baru tahu ya kalau aku Cantik???” Tanya Cahaya dengan pede.
“Udah dari dulu sayang…” Seru Dejan sambil mencubit hidung Cahaya.
“Kebiasaan nih kamu, sakit tauk.” Cahaya mengusap hidungnya.
“Iya maaf, yuk kita lets go.”

Cahaya langsung naik ke atas motornya Dejan. Segeralah motor itu melaju menuju tempat yang Dejan maksud. Sepanjang jalan, Cahaya memeluk Dejan dengan erat sekali. Dejan mengusap tangannya Cahaya yang sedang memeluknya. Dan tidak lama kemudian, mereka sampai di sebuah danau yang cukup bersih dan juga sejuk sekali. Dejan memarkir motornya di bawah pohon yang besar. Dejan mengajak Cahaya ke pinggir danau itu, dan menaiki sebuah perahu yang terbuat dari kayu yang kuat. Dejan mendayung perahu itu ke tengah danau yang airnya cukup tenang itu.

“Sayang sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu.” Dejan membuka pembicaraan setelah lelah mendayung.
“Minta maaf tentang apa?” Tanya Cahaya heran karena tiba-tiba Dejan minta maaf begitu saja.
“Aku harus pergi dari Negara ini, walau Cuma empat tahun sayang, aku berat banget ninggalin kamu, aku di suruh sama Mama, untuk melanjutkan study S1 aku di sana.” Jelas Dejan.

Cahaya terdiam…
“Kenapa baru cerita ke aku? Kamu anggep aku kemana? Aku selalu cerita ke kamu kalau ada sesuatu yang kamu gak tahu tentang aku..!! “ Teriak Cahaya dan menangis karena berat untuk berpisah dengan Dejan.
“Untuk itu aku minta maaf sama kamu. Maafin aku sayaang, maafin aku…” seru Dejan sambil memeluk Cahaya.

“Kamu jahat… kamu jahat sayang…” tangisan Cahaya semakin menjadi-jadi.
“Maaf, aku berharap kita tidak akan terpisah walau harus menjalani Long Distance Relationship. Aku tetap berharap kamu mau jaga aku disini…” Seru Dejan sambil memegang bagian atas dadanya Cahaya. “Jaga cintaku di hatimu.” Sambungnya.
“I..iya aku akan jaga itu.” Balas Cahaya dengan nada yang berat.
“Sudah, hapus airmatamu, aku gak mau ngeliat kamu yang selalu ceria menjadi cengeng kayak gini.” Dejan menghapus airmata yang mengalir di pipinya Cahaya itu.
Cahaya berusaha mengatur tangisannya. Dan memeluk erat tubuh Dejan yang berada di depannya itu. Dejan mendayung lagi kembali ke tepian danau.
“Sayang, ku mohon jangan tangisi kepergianku, aku pergi Cuma sebentar.” Seru Dejan sesampainya di tepian danau.

“Iya, kamu lihat deh, aku udah gak nangis lagi kan.” Seru Cahaya sambil memperlihatkan wajahnya yang sembab itu.
“Iya kamu udah gak nangis lagi. Oya sayangku… Give Me Your Smile.” Seru Dejan sambil tersenyum dengan manis.
“Nanti ajah kalau sudah sampai rumah aku, aku kasih kamu lebih dari sekedar senyuman.”
“Tapi jangan sampai terlambat ngasih senyumannya, oke sayangku.”
Mereka langsung kembali pulang, seperti saat berangkat tadi. Cahaya memeluk Dejan dengan erat. Sesekali ia mengatakan aku sayang sama kamu Dejan. Dan di balas ucapan itu dengan Dejan.
“Sayang, walau apapun yang terjadi saat aku gak disini lagi, kamu harus tetap tersenyum supaya senyum kamu itu menghapus semua perasaan sedih kamu. Oke sayang, kamu harus janji yah.” Seru Dejan yang sedang memacu motornya.

“Iya aku janji.” Jawabnya sambil memeluknya makin erat.
Sedang asyik-asyiknya melajukan motornya dengan kencang tiba-tiba dari depan terlihat bus yang sedang ngebut dan remnya blong, bus itu langsung menyambar motor Dejan. Cahaya terpental dan kakinya terlindas oleh roda Bus itu, sementara itu Dejan sudah terbaring lemas tak bernyawa di pinggir trotoar yang telah di penuhi oleh darah yang masih segar berasal dari mulut dan hidung Dejan.
Dengan menahan sakitnya, Cahaya merangkak ke arah Dejan yang sudah tak bernyawa itu. Cahaya menangis sedih. Menjerit tak karuan. Langit tiba-tiba langsung ikut menangis. Hujan yang sangat deras itu mengalirkan darah segar dari pinggir trotoar itu menuju sebuah saluran air.

“DEJAAAAAANNNN.” Teriak Cahaya sekuat tenaga.
“KENAPA KALIAN CUMA MEMANDANG, APA KALIAN SENANG MELIHAT SEMUA INI, HAH, KALIAN MANUSIA BUKAN??? CEPAT TOLONG KAMI.” Teriak Cahaya yang jengkel melihat semua orang yang berkerumun tanpa membantu.

Semua orang langsung membawa mereka ke Rumah Sakit terdekat. Disana Cahaya hanya bisa menangis sedih. Cahaya telah mendapatkan pengobatan yang hasilnya tidak memuaskan, karena kakinya tidak dapat berdiri dengan tegak lagi dan harus setia bersama kursi roda yang akan menjadi teman setianya.
“Ini semua karena kamu, anak saya meninggal secara tragis.” Seru Ibunya Dejan.
“Ini semua sudah tadir Bu.” Seru sang Dokter untuk menenangkan mereka berdua.
Cahaya mamutar kursi rodanya dan meninggalkan ruangan itu. Ia menuju sebuah taman dan ia melihat bunga mawar yang mekar dengan indah. Airmatanya kembali jatuh mambasahi pipinya. Tak sanggup ia menerimanya.

****

“Sayang aku berjanji akan menepati janjiku sama kamu, aku akan selalu tersenyum agar aku gak terlalu larut dalam kesedihan yang mandalam, walaupun kini kau telah tiada, namun namamu akan selalu ada disini, di hati kecil ini, Oiya nih senyum cantik aku yang aku janjikan untukmu, maaf aku terlambat ngasih senyuman itu ke kamu, tapi aku yakin. Kamu pasti bisa melihat aku senyum tadi. Aku tetap akan menyayangimu sampai kapanpun.” Seru Cahaya di depan makamnya Dejan dan dia menabur kembang di atas makam kekasihnya itu.

Cahaya pulang kerumahnya dengan perasaan yang bercampur aduk. Namun sepanjang jalan menuju rumahnya, ia tersenyum dengan sangat cantik sekali.
“Non, kok senyum-senyum ajah sih.?” Tanya supirnya Cahaya.
“Iya nih pak, lagi mau senyum ajah.” Jawabnya singkat.
“Bapak stel-in radio yah non, biar ada hiburan.” Serunya sambil menyalakan radio tape yang ada di dalam mobilnya. Mencari saluran yang bagus. Dan akhirnya Cahaya memilih saluran dimana ada seseorang yang sedang curhat.
Pria yang sedang curhat itu bernama Dejan. Ia di tanyai sama penyiar. Kenapa dia meninggalkan kekasih hatinya. Dan pria itu menjawab. Memang itu sudah takdir yang telah di atur oleh Tuhan.
“Aku mau mengucapkan terima kasih ya sayang atas senyuman kamu yang sangat cantik tadi. Aku akan mempersembahkan sbuah puisi yang khusus untukmu.

GAGAL

Cinta…
Aku merasakan kegagalan..
Dalam membahagiakan hatimu..
Sungguh ku menyesal dengan semua ini.

Mungkin aku tak pantas jadi milikmu.
Kegagalan itu telah ku berikan
Ku ingin semua berubah

Cinta..
Hapuslah air matamu
Atas semua kegagalanku
Untuk menjadi yang terbaik

Janganlah kau tangisi
Diriku memang tak pantas kau miliki.
Meskipun dalam hati ini
Berharap bisa terulang kembali.
Masa-masa indah bersamamu..

“Dejaaan, kamu masih hidup?” Seru Cahaya di dalam hati.
“Cahaya, tetap jaga cintaku. Walau nanti kau telah bersama orang lain. Selamat tinggal.” Seru pria yang mengaku bernama Dejan itu, berbarengan dengan berakhirnya ucapan itu, saluran tadi berubah menjadi saluran yang kosong tanpa ada apa-apa.
Cahaya terkejut sekali akan semua itu, kenapa orang itu mengaku Dejan, dan orang itu juga menyebut namanya. Apa mungkin itu arwahnya Dejan? Itulah yang sering di pikirkannya.
Sejauh apapun cinta itu pergi. Takkan bisa menghapus rasa yang telah melekat di hati selama apapun itu.

****

“Gitu Dew ceritanya.” Seru Cahaya sambil mengusap airmatanya yang mulai menetes lagi.
“Sedih dan bikin terharu kisah hidup kamu Ya.” Dewi ikut menangis sedih.
“Sudah dong sahabatku yang cantik. Kamu jangan ikut-ikut menangis yah.” Itu udah lama banget kok.” Serunya menenangkan Dewi di dalam pelukkannya.
Cahaya akan memulai hidupnya dengan sejuta kenangan baru yang akan dia hadapi nanti. Masih banyak orang yang mendukung hidupnya dan juga banyak dukungan untuknya.
“Kita pulang yuk, udah siang nih, panas banget dan juga aku sudah lapar lagi nih.” Seru Dewi sambil memegang perutnya yang ramping.
“Iya, makan di rumah aku ajah. Oke” Seru Cahaya sambil mengacungkan jempolnya…

01 February 2010 0 komentar

CERPEN BARU (RAY ANKERS)

My Last Valentine
By : www.robert-badoenk.blogspot.com

“Huuuhh..BT BT BT…. Arrrrrgggghhhhh“ Teriak Kirana sambil membanting hand-phonenya ke kasurnya.
“Loe kenapa Na? keliatan kusut banget wajah loe.” Seru Tia sahabatnya Kirana yang saat itu sedang berada di rumahnya.
“Masa tadi, gue nanya ke pacar gue tanggal 14 februari itu hari apa, eh di jawab malah hari minggu.” Jelasnya sambil bergerutu.
“Lah, bukannya bener kan tanggal 14 itu hari minggu.” Seru Tia dengan wajah yang sangat polos.
“Hhhhh… bodoh banget sih loe !” Kirana menoyor kepala Tia. “Tanggal 14 Februari itu Hari Valentine atau yang sering di sebut dengan kasih sayang.” Tambahnya.
“Ohh…” Tia hanya manggut-manggut saja.
Kirana memang sangat menyukai hari Valentine, tiap tahun dia pasti mendapatkan banyak sekali coklat dari para sahabatnya itu. Tapi yang paling ia benci di hari Valentine yaitu pacarnya belum sama sekali mengucapkannya kepada dirinya. Padahal dia berharap sekali ingin mendapatkan perhatian Rudi sang kekasih hatinya itu di saat Valentine tiba.
Setiap tahunnya pasti Kirana memberikan hadiah kepada Rudi yang bermacam-macam rupanya, tapi apa boleh buat, Rudi menerimanya tanpa senyum sedikit pun.
“Woy napa loe bengong jah?” Tanya Tia bingung melihat Kirana tiba-tiba bengong.
“Gue bingung selama gue pacaran sama Rudi, belum sama sekali Rudi ngucapin Selamat Hari Valentine yah sayang. Padahal gue ngarepin banget dia bilang itu.” Seru Kirana.
“Mungkin saja menurut Rudi, Valentine itu gak penting banget.”
“APAA? LOE BILANG VALENTINE GAK PENTING????“ teriak Kirana di depan mukanya Tia
“Emang.” Jawabnya enteng “Coba loe pikir deh, masa hari kasih sayang di rayain tiap satu kali setahun masuk akal gak?” Tambahnya.
“Orang gak punya pacar mana ngerti apa itu Valentine, udah gak usah ngomong sama gue lagi, males gue denger ceramah loe.”
“Ya sudah, gue pulang ajah kalo gitu.” Seru Tia sambil berlalu begitu saja.
Kirana memikirkan kata-kata yang tadi di ucapkan oleh sahabatnya itu. hari kasih sayang di rayain tiap satu kali setahun masuk akal gak? Pikirannya terus terbayang kata-kata itu setiap detik dan setiap saat. Sampai dalam mimpi-pun rekaman kata-kata itu terus terputar di dalam otaknya.

Pagi hari di sekolah…
“Pagi cinta, apa kabarnya kamu hari ini.” Seru Kirana kepada Rudi yang sudah menantinya di depan gerbang sekolahnya.
“Pagi juga, aku baik ajah kok, kamu sendiri bagaimana?”
“Baiiiikk banget, ayo kita ke kelas.” Serunya sambil menggandeng lengannya Rudi.
Mereka berjalan dengan pasti. Kadang-kadang Rudi menggelitik pinggang Kirana sampai-sampai dia mengeluarkan tertawa yang sangat lepas. Dan sesampainya di dalam kelas…
“Sayang hari minggu nanti kan tanggal 14 nih, kita jalan yuk, ada yang mau aku omongin nih.” Seru Kirana sambil menyandarkan kepalanya di bahu Rudi
“Maaf aku gak bisa…”
“Kenapa???” tanyanya sambil menunjukkan wajah yang sedih.
“Yah maaf banget, aku gak bisa nolaknya sayang…”
“Ahhhh… kamu rese, jadi mau nih?” Tanyanya sekali lagi untuk memastikan. Rudi hanya bisa menjawabnya dengan menganggukkan kepalany sambil mencubit hidungnya kirana yang sedikit mancung.
Suara bel terdengar keras dari dalam kelas. Walaupun mereka sekelas, mereka tetap main tatap-tatapan mata. Dan tiba-tiba kelas menjadi gaduh. Karena sudah ada guru bidang study b.jepang yang saat itu kebagian pada jam pertama.
“Ohayoo.” Sapa sensei itu.
Setiap siswa terlihat serius menjalani pelajaran demi pelajaran pada hari itu.

Muach. Rudi mengecup kening Kirana saat tiba di depan rumah kirana.
“Hati-hati yah sayang.” Seru kirana sambil melambaikan tangannya kepada Rudi yang akan pulang setelah mengantarnya pulang.
Dia setia menunggu sang pacar menghilang di tikungan kompleks rumahnya. Kirana langsung menuju ke kamarnya dan langsung mengganti seragamnya. Setelah itu, ia tiduran di atas kasur empuknya. Ia mengambil Hand phonenya dari atas lemari belajarnya. Dia menelpon sahabatnya Tia.
“Tia, bisa anterin gue gak?”
“Kemana?”
“Beli hadia buat Rudi, oya gue minta maaf yang soal masalah yang kemaren.”
“Iya gak papa.”
“Loe tunggu gue yah, entar gue jemput loe, gue mau mandi dulu.”
“oke”
Tut…tut…tut… (Suara telepon terputus)
Kirana langsung menuju kamar mandinya dan segera mandi. Gak lama kemudian, dia selesai dan memilih baju yang akan dia pakai. Dia mengeluarkan mobilnya langsung menuju rumah Tia yang gak begitu jauh.
Sesampainya disana, terlihat Tia telah menantinya di depan gerbang rumahnya dan segera Tia naik ke dalam mobil Kirana.
“Tia, maafin gue yah yang kemaren marah-marah gak jelas sama loe.”
“Gak papa lagi, gue juga tau watak loe emang keras banget.”
“Makasih banget yah, loe udah perhatian sama gue.”
Tia hanya mengangguk pelan. Dan gak lama kemudian, mereka sampai di tempat favourite Kirana di daerah Tebet. Mereka berjalan menyusuri toko-toko untuk memilih hadiah yang tepat untuk Rudi.
“Tia, menurut loe gimana yang ini.” Seru Kirana sambil mencocokkan jaket warna merah yang di tangannya di tubuhnya sendiri.
“Hmm.. bukannya tahun kemaren loe ngasih jaket ke dia?”
“O iya yah…”
“Gimana kalo loe ngasih dia jam?”
“Boleh juga tuh.”
Mereka langsung menuju ke toko yang menjual berbagai jenis jam tangan. Disana banyak sekali pilihan jam tangan dari yang import maupun buatan lokal yang harganya lebih murah di banding yang import.
“Hmmm yang itu gimana menurut loe?” seru Kirana sambil menunjuk jam tangan Adidas warna Black yang di hiasi sedikit model diamond dia setiap angkanya.
“Bagus, gue rasa sih pas banget sama tangannya Rudi yang putih.”
Tanpa pikir apa-apa lagi, Kirana langsung membeli jam itu dan juga tanpa di tawar. Kirana juga minta sekalian di bungkus sambil mengeluarkan amplop pink dari dalam tasnya untuk sekalian di masukkan ke dalam kadonya.
Setelah mendapatkan apa yang mereka cari, mereka langsung pulang. Kirana tampak sangat ceria sekali setelah mendapatkan yang ingin ia berikan kepada Rudi. Wajahnya terlihat sangat bahagia. Senyum yang terukir di wajahnya juga sangat indah sekali.
“KIRANA……” Teriak Tia saat melihat truck tepat sekali di hadapannya. Kirana segera membanting stirnya ke kanan dan kehilangan kendali, mobilnya langsung terpontang-panting. Terguling hingga jauh karena tadi mobilnya sempat menyerempet trotoar sebelum terpental.
Orang-orang di sekitar tempat kejadian langsung berusaha menyelamatkan Kirana dan Tia. Tia telah berhasil di selamatkan sementara Kirana masih terjebak dan merintih kesakitan.
“Tia, gue mohon loe bawa nih kado.” Seru Kirana sambil menahan sakit karena kakinya terjepit dan juga telah patah.
Orang yang membopong Tia langsung mengambil kado itu. Kirana akhirnya bisa di keluarkan dari mobil yang telah terbalik itu. Kirana sudah tidak sadarkan diri, sementara Tia sudah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit terdekat dengan salah satu mobil yang di berhentikan warga sekitar. Tia memeluk erat kado itu. Walaupun dalam keadaan pingsan, tak ada seorangpun yang bisa melepaskan pelukkannya terhadap kado itu.
Setelah kurang lebih 3 hari sekarat, Tia telah sadar. Dia langsung ingat akan keadaan Kirana.
“KIRANA, DIMANA KIRANA?”
“Dia masih dalam keadaan kritis, kamu berdoa saja yah.” Seru suster yang sedang memeriksa Tia
“TOLONG TELEPON RUDI, DIA HARUS TAHU SEMUA INI.” Serunya sambil bangun dari tempat tidurnya.
Rudi segera di telepon pihak Rumah Sakit itu, dan dalam setengah jam, Rudi tiba disana.
“Gimana keadaannya?” Rudi terlihat panik.
“Ayo ikut kami.” Seru Sang Dokter.
Setelah sampai disana, Rudi terpaku melihat keadaan Kirana yang sangat mengenaskan. Banyak sekali perban yang melingkar di tubuhnya. Rudi menuju sisi tempat tidur Kirana.
“Sayang aku ada disini, di samping kamu, aku gak akan ninggalin kamu, cepat sadar sayang, sadar…sadar sayang,, sadar…” Rudi menahan gejolak dalam dadanya.
Rudi menangis sedih di samping tempat tidur itu.
“Ka..kamu a..a..ada di..disin?” Kirana mengeluarkan kata-kata itu dengan terbata-bata.
“SAYANG… kamu udah sadar?”
“si..ni..” Suara Kirana makin berat.
Rudi segara mendekatkan telinganya di dekat mulut kirana.
“Se…selamat…ha..hari Va..le…valentine.” setelah mengucapkan kata-kata itu, denyut nadi Kirana telah berhenti…
“SAYANG… SAYAAAAAAANG JANGAN BERCANDA… BANGUN… JANGAN TIDUR… SAYAAAANG BANGUUUUN” Teriak Rudi tidak karuan.
“DOKTER, TOLONG DIA DOK… TOLOOOOONG…”
“Nak Rudi, sudah jangan sedih lagi. Ini sudah takdir dia.”
Rudi menangis sedih sekali, tak sanggup ia menahan kesedihan yang sangant mendalam ini. Kekasih hatinya meninggal di depan kedua matanya dan bertepatan sehari sebelum Valentine tiba.

“Rud, dia waktu itu mau ngasih ini ke loe.” Seru Tia sambil mendekati Rudi yang sedang berada di makamnya Kirana.
“Apa ini?”
“Loe buka aja Rud, pasti loe tau kok.”
Rudi membuka kado itu, dan ia tersenyum. Rudi membuka amplop yang ada di dalam itu.
Sayang, hari ini hari Valentine, kamu tau kan aku paling suka hari Valentine, karena semua orang merayakan hari kasih sayang ini. Oya aku juga buat puisi untuk kamu lho, kamu baca yah..:
TIADA AKHIR TIADA BATAS

Bila kau tak inginkan Cinta.
Ku akan pergi dari hatimu.
Bila kau inginkan cinta.
Tanpa menyesal aku akan bertahan.

Seperti inilah aku mencintaimu
Yang tiada batas untuk kau cintai.

Aku mencoba menelusuri cinta dalam hatimu
Tanpa keraguan pada diriku
Lihatlah ku disini wahai kekasih
Yang tiada akhir ku mencintaimu.
Dan tetap setia tersenyum walau hati terluka.

Kamu pasti bingung yah? Aku sebenernya mau banget kamu mengucapkan “SELAMAT HARI VALENTINE YAH SAYANG.” Kayak orang-orang yang lain, tapi kenapa kamu gak pernah ngucapin itu, aku mau denger apa alesan kamu.
Tapi kalo kamu gak ngasih tahu juga gak papa. Aku tetap sayang kamu hingga aku mati.
By : KIRANA LARASATI

“Sayaaang kenapa sih kamu suka banget sama Hari Kebodohan ini, Hari Valentine itu adalah Hari kebodohan, kamu telah tertipu sama cerita-cerita bohong tentang indahnya Valentine, bodoh sekali sih kamu, aku sudah bilang berkali-kali dari dulu. HARI VALENTINE itu HARI KEBODOHAN… makanya aku gak mau ngucapin itu ke kamu. Dan hari ini adalah hari Valentine terakhir buat hidupmu, tapi cinta ini gak akan berkahir untuk mu…” Seru Rudi.
23 January 2010 0 komentar

CINTA????

PUTUS?? HIII…..TAKUUUT!

“…..Putus sama dia? Bagaimana mungkin? Kamu khan udah tujuh tahun pacaran? Masak sih putus gitu aja?…”
“….Aku yakin hubungan kami masih bisa diperbaiki lagi. Asalkan dia mau berubah…”
“….kami udah terlanjr berbuat terlalu jauh. Kalau aku putus sama dia, siapa yang mau nikah sama aku nanti ? sedangkan aku sudah……
“saya sudah terlanjur tergantung sama dia…kayaknya nggak mungkin saya hidup tanpa dia…. “


PUTUS Cinta? Kayanya sereeem deh ! apalagi kalau pacar kita tuh udah sedemikian melekat di hati, pikiran dan kehidupan kita. Dekat dengan saudara dan teman teman, tiap hari ketemu, pacaran udah bertahun tahun, dan lain sebagainya. Rasanya putus itu adalah hal yang mustahil. Terbayang nggak sih, kalau tiba-tiba hubungan yang sudah terjalin selama sekian tahun harus putus di tengah jalan. Kejadian kayak begini biasanya membuat kita enggak enak tidur, enggak enak makan, enggak enak untuk berbuat apa-apa dan pengennya cuman manyun dan meratapi nasib yang malang.. belum lagi mikirin caranya menghadapi pertanyaan teman-teman atau orang-orang di sekitar yang sudah terlanjur tahu mengenai hubungan kita, bagaimana menjalani hidup sendiri lagi, bisakah dapat pacar lagi, dsb. Hal hal tersebut adalah alasan alasan yang terkadang membuat kita enggan memutuskan hubungan pacaran, sekalipun hubungan tersebut sudah kita rasakan tidak sehat lagi.

Tapi temen temen, ketakutan kita akan putus pacaran seringkali membuat kita enggak bisa melihat kondisi hubungan kita dengan pacar kita secara lebih bijaksana dan proporsional. Perbedaan perbedaan dan ketidakcocokan antara kita dan pacar kita jadi nggak dipikirin dengan baik. Jadi, walaupun pacar kita udah sedemikian “menyebalkan” alias selalu bikin kita jengkol (jengkel dan dongkol), sering nyakitin, nggak pedulian dan diragukan cinta dan tanggungjawabnya, karena takut putus, kita jadi pasrah, nerimo, dan maksa maksain kecocokan. Padahal sih, boro boro cocok, sehari enggak berantem aja rasanya udah hebat luar biasa. Tapi sekali lagi yang namanya putus tus, rasanya ngeri ngebayanginnya. Nah…sodara sodara, kalo ada yang mengalami gejala kayak gini, gimana dong sebaiknya?

Dalam sebuah hubungan, yang namanya berusaha untuk membuat segala hal berjalan lancar, awet dan abadi tentu saja idaman semua orang. Rasanya hepi banget deh kalau kita punya pacar yang sangat kita sayangi dan menyayangi kita. Segala sesuatu bisa dibicarakan dengan baik, saling menghargai, idealisme dan prinsipnya tidak saling bertentangan dsb..dsb. Tapi ternyata tidak semua hubungan bisa seindah dan semulus yang kita harapkan. Ternyata tidak gampang mencari orang yang bener bener cocok sama kita. Cocok sih enggak harus semuanya sama dengan kita ya, tapi justru yang bisa saling melengkapi, mendukung dan menghargai. Dalam masa pacaran banyak dikatakan sebagai upaya untuk menemukan orang yang cocok dijadikan teman hidup (suami atau istri) di kemudian hari. Nah, kalau dalam proses penjajagan ini ternyata dia bukan orang yang cocok, tidak ada salahnya kita memberikan kesempatan kepada diri kita dan pasangan.
0 komentar

KATA KATA MOTIVASI

Kata-Kata Bijak

Pikiran ada tempatnya sendiri, dari pikiran itu bisa mengubah surga menjadi neraka atau neraka menjadi surga.

Maksudnya adalah jika kita berpikir positif, berpikir yang bersyukur, berpikir dan bertindak secara konsisten maka bermula dari situ kita akan memetik hasil yang menyenangkan.
Kalah Memaki Menang Kemaki

maksudnya adalah Ini biasa terjadi mulai dari level orang kecil sampai ke orang besar. Orang memaki kadang halus, atau memaki dengan cara memuji, sampai yang dimaki tidak terasa. Ada juga orang yang merasa dimaki padahal sedang dinasehati, namun dengan cara yang tidak lembut.

Berbuat Terbaik dan Berbahagia Hari Ini

Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia pada hari ini.

Melewati Hari dengan Penuh Makna

Rahasia terbesar dalam hidup adalah melewati hari ini dengan penuh makna tentang cinta, ilmu dan iman. Karena dengan cinta hidup menjadi indah, dengan ilmu hidup menjadi mudah dan dengan iman hidup menjadi terarah.
15 January 2010 0 komentar

KUMPULAN PUISI DARI AYA (NOORHAYATI) 04-23 2801

JANGAN TAKUT GELAP
kesedihan yang mengisi hari qu tak kunjung henti...
penyesalan yang ada di hati,selalu terasa pedih di jiwa ..
saat gelap nya malam pun tiba aku merasa takut
akan apa yang ku haapi esok hari.........
tapi...semakin ku pahami, gelap nya malam
membuat ku terasa di lindungi dari hari-hari yang
membuat beban di tubuh....

gelap membuat ku nyaman dari gerumunan orang yang tak ku ingin kan
gelap membuat ku merenungi segala
sesuatu yang pernah ku lakukan...
gelap pun membuat ku ikut merasakan apa yang selama ini mereka rasakan


kawan......jangan pernah lagi kau takuti gelap....
bayangkan apa yang tak pernah kau dapat kan saat siang dan terang
bintang..bulan..itu adalah satu tanda keindahan

gelapnya malam yang tak kau dapat saat esok hari..

karna setiap detik yang kita lalui mengandung
arti kehidupan yang tak kau sadari..

CINTA YANG TERBAGI

Ku tak mengerti..
mengapa dia seperti ini..
sampai-sampai dia setega itu..
sayang.. aku butuh kejujuranmu..
aku membutuhkan kepastianmu...

aku tak ingin terus-menerus terlarut..
dalam kesedihan ini...
ku hanya menginginkan kebenaran..
dari setiap kata-katamu..

ku relakan diriku untuk kau tinggalkan...
dari pada aku harus merelakan...
CINTA YANG TERBAGI ini...
untuk orang yang kau pilih selain diriku...


Sepi Hatiku

Hari demi hari telah terlewati
Waktu pun terus berputar dengan cepat
Semakin membuat diriku merasa kesepian
Entah apa yang kurasakan ini
HATI KU TERLUKA…
Jiwa merasa melayang di atas sana.

CINTA….
Begitu gelisah Hati ini
Jika kau membiarkan aku sendiri
Tanpa ada dirinya di dekatku.
Sampai kapan akan terus begini
Sampai kapan pula aku harus menyendiri
Aku hanya bisa meratapi kesedihanku
Dengan airmata yang jatuh di pipiku ini

Terkadang…aku sedih…
Jika jarak memisahakan kita
Hatiku pun berkata
JIKA KAMU SENANG, AKU JUGA SENANG
Meskipun banyak lelaki di luar sana
Hati ini hanya tertuju padanmu
Dan takkan ada yang seperti dirimu

ADANYA CINTA...

Saat aku memejamkan mata..
hanya kamu yang ada di dalam bayanganku..
aku merasakan..
hanya senyummu yang membuat hatiku damai.

saat ku buka mata ini..
aku melihat percikan cinta di matamu..
dengan ketulusan hatimu...
kau bilang kau sayang padaku..

kesempurnaan Cinta ...
bisa ku miliki, apabila cinta ini kuat kepadamu..
sungguh berat bagiku...
meninggalkanmu...
dan bagiku, kamulah yang bisa membuat hidupku...
menjadi berarti..
dengan ADANYA CINTA di hati ini...

KISAH KITA

aku menyadari...
saat-saat ini kita masih bersama...
dengan semua canda dan tawa...
aku merasakan hari-hariku sangat cerah..
disaat cinta tercipta untuk kita...

biarlah waktu yang kita lalui tetap jadi satu.
kau buat didi ini bahagia...
hingga duniaku penuh warna...

ku mencoba menghilangkan rasa itu...
saat kau jauh dari jiwa dan raga ku...
bahkan dari hari-hari yang indah....
yang kita lewati bersama...
namun hatiku akan tetap mencintaimu...
meskipun kisah yang indah itu...
sudah menjadi kenangan...


PERASAAN YANG TERMILIKI

Aku tertidur di dinginnya malam..
suara iringan jangkrik...
menghiasi malam yang sunyi..
entah kenapa, hanya wajahmu yang selalu terbayang...

mungkin inilah perasaanku..
yang tetap bersandar dalam hati..
dan takkan pernah berubah
akan tetap yakin dan percaya. hatimu untukku...

aku ingin kamu tahu...
Cinta yang menggebu dalam hati ini
hanyalah untuk dirimu...

GAGAL

Cinta…
Aku merasakan kegagalan..
Dalam membahagiakan hatimu..
Sungguh ku menyesal dengan semua ini.

Mungkin aku tak pantas jadi milikmu.
Kegagalan itu telah ku berikan
Ku ingin semua berubah

Cinta..
Hapuslah air matamu
Atas semua kegagalanku
Untuk menjadi yang terbaik

Janganlah kau tangisi
Diriku memang tak pantas kau miliki.
Meskipun dalam hati ini
Berharap bisa terulang kembali.
Masa-masa indah bersamamu..


TIADA AKHIR TIADA BATAS

Bila kau tak inginkan Cinta.
Ku akan pergi dari hatimu.
Bila kau inginkan cinta.
Tanpa menyesal aku akan bertahan.

Seperti inilah aku mencintaimu
Yang tiada batas untuk kau cintai.

Aku mencoba menelusuri cinta dalam hatimu
Tanpa keraguan pada diriku
Lihatlah ku disini wahai kekasih
Yang tiada akhir ku mencintaimu.
Dan tetap setia tersenyum walau hati terluka.


TERLUKA KARENAMU

Kehancuran
Datang untukku
Kepedihan
Menyelimuti relung kalbu.

Hari-hari yang ku lewati
Hanya ada kekosongan
Saat ku sendiri
Hati ini menangis

Aku tergores dan terluka karenamu
Kemulah yang selama ini ku nanti
Tapi..kau tak menyambut cintaku
Kau buat jiwaku melayang
Dan hidupku tak berarti tanpa cintamu

Dan akupun
Hanya bisa bertahan.
Sampai ada orang yang bisa menggantikanmu di hatiku…

PENDERITAAN

Aku merasa…
Diriku yang tak sanggup menjalaninya
Derita, yang hanya aku rasakan

Cintaku…
Apa kau tahu…
Selama ini aku selalu menanggung derita.
Begitu sakit derita yang ku hadapi ini

Tak seorangpun
Yang senang dengan hubungan ini
Susah senang mereka tak peduli
Mereka hanya bisa menyakitiku.
Dengan semua pernyataan tentangmu
Yang tak pasti.

Aku ingin penderitaan ini berakhir
Dengan kau tetap mencintaiku
Dan aku selalu ada di hatimu.

* TENTANG CINTA


CINTA yang AGUNG
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
12 January 2010 0 komentar

UNTUK SAHABAT ANKERS

* TENTANG PERSAHABATAN

Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
0 komentar

SUKA - SUKA ANDA

Bagaimana pacaran dengan perbedaan usia yang terlalu jauh…..

Apabila memiliki seorang kekasih yang umurnya terpaut jauh kemungkinan hanya 1: 10 yang akan bertahan lama karena dalam hubungan itu pasti akan terjadi perbedaan pendapat dan sifat dari masing-masing.

Misalnya ada sepasang kekasih yang menjalani suatu hubungan yang perempuannya itu masih duduk di bangku sekolah(SMK) dan prianya itu sudah kuliah atau memiliki pekerjaan.Pasti akan mengalami banyak perbedaan,maksudnya karena perempuannya yang masih terlalu muda dan berjiwa ABG pasti masih berfikir untuk bersenang-senang dan bebas,tapi di sisi lain prianya itu sudah kuliah atau bekerja jadi pola berfikirnya juga lain.Pria itu akan berfikir lebih dewasa untuk ke depannya dan serius dalam menjalani hubungannya ,beda dengan perempuannya yang masih ingin menikmati masa mudanya yang ingin menjalani dengan biasa-biasa saja.
Kesimpulannya:

Apabila mereka sedang bersama pasti akan terlihat perbedaannya.Perempuannya yang sering bercanda dan tertawa lalu sih pria yang selalu dengan ke seriusanya dan bersikap terbuka akan membuat perempuannya itu merasa canggung dan tidak nyaman dengan menuruti sikap dari prianya.Maka dari itu yang membuat hubungan itu tidak akan bertahan lama,pasti dari salah satunya akan ada yang tidak bertahan dan lebih memilih untuk mengalah.

Tapi masalah itu bisa di atasi apabila salah satu dari mereka harus ada yang mengalah,maksudnya mengalah disini yaitu mengalah dengan cara menuruti dan melakukan sifat dari keduanya dengan ikhlas agar bisa mengimbanginya kalau ingin hubungan itu bisa bertahan lama.
Mudah-mudahan setelah membaca ini anda akan mulai bisa mempertimbangkan tentang hubungan anda….Than’x….
10 January 2010 0 komentar

Cerpen.. Cinta, jangan tinggalkan aku...

“Ray, kenapa sih loe akhir-akhir ini sering menyendiri disini?” Tanya Ubay, sahabatku yang hitam manis dan lucu.

Dia merangkulku dan ikut duduk di bawah pohon pinggir danau daerah Bogor. Aku tetap terdiam tak bicara satu kata pun. Kedua sahabatku Dzhony dan Toy datang dan ikut menghiburku. Sebenarnya aku seperti ini karena aku teringat akan sebuah kenangan indah yang dulu aku alami bersama Winda, cewek yang dulu sangat aku cintai. Dia pergi setelah ada konflik di dalam keluarganya. Winda pergi bersama Ibunya ke Kalimantan Selatan. namun naas, sebulan sebelum pergi, dia sudah pergi terlebih dahulu dan takkan kembali lagi.

“Ray, ngomong dong ada apa?” Tanya Dzhony dengan nada yang sangat mengkhawatirkan aku.

“Loe udah gak anggep kita sebagai sahabat?” Tanya Toy dengan nada yang keras.

Aku tahu di dalam kepala mereka sedang ada tanda tanya yang begitu besar. Ada apa sebenarnya dengan sahabatku Ray? Kira-kira seperti itulah pertanyaannya. Aku berdiri dan mengambil sebuah batu dan melemparnya ke danau yang tenang itu sehingga terciptalah sebuah pusaran air yang menyebar hingga ke tengah.

“AAAAAAAAAAArrrrrrgggghhhhhh.” Aku berteriak keras sekali untuk menghilangkan segala kerisauan hatiku ini.
Ketiga sahabatku mendekati aku dan memelukku dari belakang. “Kami sebenarnya tak mau ikut campur dalam masalahmu, tapi kami mohon beritahu kami apa masalahmu.” Seru Ubay sambil menahan gejolak amarah yang hampir mencapai puncaknya itu.

“Lepaskan pelukan kalian, baru nanti aku ceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku.” Akhinya egoku ini dapat aku atasi karena aku tidak mau melihat orang di sekitarku ini ikut sedih karena aku.
Kami berempat duduk tepat di bawah pohon yang sangat besar dan satu-satunya pohon besar yang ada di pinggiran danau ini. Aku memulai bercerita kepada mereka kejadian beberapa tahun yang lalu dari awal hingga akhir tentang proses perpisahan aku dengan Winda seseorang yang sangat aku cintai.

****

“DIAM KAMU…” teriak Pak Edwin “PLAK…” terdengar suara tamparan keras dari dalam kamar Mamanya Winda.
Winda menangis sedih di dalam pelukkanku yang saat itu aku sedang bertamu ke rumahnya. Aku belai rambut panjangnya yang terurai indah, aku usap kedua matanya yang sedang mengalirkan airmata seperti dua buah sungai kecil di kedua pipinya. Dadaku terasa semakin dibasahi oleh airmata Winda.

“Dhe, sudahlah jangan kamu bersedih terus, semua ini adalah cobaan dari yang kuasa, kamu harus tetap tegar dan tabah menjalaninya.” Aku berusaha menghiburnya.
Winda bangkit dan berlari keluar dari rumahnya, segera aku mengejarnya sebelum jauh.

“Kak, bawa adhe pergi jauh kak, adhe mau tenangin diri dulu kak.” Ajaknya dengan suara yang masih berat karena berusaha mengatur derasnya airmata yang sedang mengalir di pipinya itu.
Aku mengambil motorku yang aku parkir di sebelah rumahnya itu. Aku mengajak Winda ke sebuah taman yang di penuhi dengan beberapa bunga hiasan dan juga pohon-pohon yang rindang, udaranya juga sejuk sekali. Aku parkirkan motorku di bawah sebuah pohon yang cukup rindang. Winda langsung duduk di belakang pohon tempat aku parkir motor. Aku mengeluarkan sebuah air mineral yang aku simpan bi bagasi motorku. Dia meminumnya dengan rakus. Aku pandangi wajahnya yang masih menahan kesedihan itu. Tampak dua buah gundukkan di bawah kedua matanya.

“Kamu tenang ajah dhe, dengan iringan waktu yang berjalan terus, lama-lama semua masalah keluarga kamu akan selesai.” Aku masih berusaha menenangkan hatinya.

“Ya kak, walaupun hari ini cerah tapi hatiku terasa hujan deras.” Serunya sambil berjalan ke arah sebuah bangku yang berada di taman itu.

“Aku akan berusaha semampuku untuk meredakan hujan itu.” Timpalku
Dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Lama-lama dia tertidur di bahuku. Aku membelai-belai rambut panjangnya itu. Aku akan mencoba untuk selalu ada di sampingmu, walau tidak setiap detik, Winda aku sangat menyayangi dirimu, aku akan selalu mencoba tetap sayang padamu. Aku mngucapkan kalimat itu di dalam hati sambil tetap membelai rambutnya.

Tidak lama kemudian dia terbangun, dan langsung merapikan rambutnya yang berantakan itu. Aku menatap wajahnya yang masih sembab karena seharian menangis terus. Dia berdiri dan berjalan ke arah bunga-bunga yang sedang asyik menari-nari karena hembusan angin sore yang cukup kencang, dia merentangkan kedua tangannya dan menjatuhkan tubuhnya ke atas bunga-bunga itu.

“Kak, andaikan angin ini bisa mengirimkan pesan kepada kedua orang tuaku bahwa adhe sangat mencintai mereka, dan menginginkan sebuah kedamaian di dalam keluargaku.” Dia mengeluarkan semua kegundahan yang ada di hatinya.

“Aku akan selalu berusaha untuk tetap mendampingi kamu saat suka maupun duka, walaupun gak setiap detik ada di samping kamu, tapi aku akan selalu ada di hati kamu.” Ray coba menenangkan hati Winda yang mungkin sedang menghadapi masa-masa yang sangat sulit saat ini.

Winda bangkit dan memelukku dengan erat seakan tak mau pisah dariku. Aku membalas pelukannya dan membelai rambutnya. “Aku sayang sekali sama kakak.” Bisiknya. Aku membalasnya dengan mencium keningnya. “Kakak juga sayang kamu.”
Aku antar dia pulang kerumah, karena hari sudah mulai senja. Sepanjang jalan Winda memelukku dengan erat sekali. Cinta itu penuh liku-liku, hanya seseorang yang telah mengerti apa artinya cinta sajalah yang bisa merasakan cinta yang sesungguhnya. Gumamku di dalam hati.

“Hati-hati ya kak.” Seru Winda setelah sampai di depan rumahnya.

“Ya dhe.” Jawabku sambil tersenyum ke arahnya.
Aku lihat dari kaca spionku, dia masih melihat ke arahku sambil melambaikan tangannya. Dia menatapku sampai aku menghilang di tikungan. Di sebuah masjid, aku berhenti sejenak untuk melaksanakan Shalat Magrib sejenak. Dan sesampainya dirumah, Aku berbaring di kasur manatap langit-langit kamarku. Tak terasa kedua mataku ini mengalirkan dua buah sungai kecil yang bersumber dari dalam mataku. Aku sedih kalau ingat hari dimana Winda mencoba menutupi kesedihannya.

****

Beberapa hari kemudian di sekolah…

Aku memandangnya dari kejauhan agar aku bisa tetap menjaganya dan memperhatikan setiap gerak-gerik yang di perbuatnya. Dia sedang asyik tertawa, bercanda, dan lari-larian seperti anak kecil bersama temannya Andine. Andine itu orangnya Super,Super gemuk dan super segalanya. Dia adalah sahabat Winda yang sangat setia. Mataku tiba-tiba menangkap sesuatu yang ganjil dari cara Winda tertawa, tapi apa yah? Aku tidak tahu… Dia tertawa seakan dia yang paling riang, Namun menurut pandanganku tidak, ada yang aneh dari mimik wajahnya. Aku tunggu dia saat pulang sekolah di depan pos satpam. Sambil menunggunya, aku berbincang-bincang sama Pak Anda satpam sekolah SMA Terpadu.

“Ray, Cewek loe mana?” Tanya Pak Anda membuka topik pembicaraan.

“Neh lagi nunggu dia keluar Pak, Lama banget yah.” Jawabku sambil duduk di bangku.

“Ya udah sabar ajah mungkin lagi dandan kale, kan mau ketemu pangerannya.” Ledek Pak Anda.

“Ahh Bapak bisa aja.”

“Tuh Winda, Panjang umur dia.” Seru Pak Anda sambil menunjuk ke arah Winda yang sedang membenarkan kuncirannya.

“Ya udah Pak, saya pulang dulu yah, Assalamu’alaikum.” Seruku sambil mengucapkan salam dan berlalu meninggalkan pos satpam

Winda melihat kedatanganku dan menyambutnya dengan senyuman indah yang terukir di pipinya. Aku segera menuju ke halte bus di depan sekolah menunggu bus yang akan mengantarkan kami pulang.

“Kak, mau tanya boleh gak.” Tanya Winda kepadaku dengan tatapan yang sangat serius.

“Mau tanya apaan?”

“Kalau misalkan hari ini terakhir kita bertemu apa yang akan kakak ucapkan padaku?” Tak ku duga dia melontarkan pertanyaan yang sangat sulit untuk ku jawab. Aku terdiam sebentar dan aku genggam erat tangannya.

“Aku akan selalu menunggu adhe disini, aku tunggu sampai adhe hilangkan semua kegelapan yang ada di hatiku ini, dan genggaman ini takkan ku lepaskan walaupun hari ini kiamat sekalipun aku akan tetap menggenggam tangan adhe. Karena aku sangat menyayangi adhe.” Jawabku dengan panjang lebar.

“A..aku juga sayang sama Kakak.” Winda kembali menangis.

“Aku juga tahu dhe, aku akan selalu memelukmu seperti saat ini apabila adhe masih tetap menangis.” Seruku sambil membenamkan Winda di dalam hangatnya pelukkanku.
Winda bangkit, dan mengusap air matanya dengan sapu tangan merah yang menjadi barang kesayangannya. Aku ambil sapu tangan itu dan aku bantu dia mengusap air matanya itu.

Tidak lama kemudian bus yang kami tunggu akhirnya datang, kami mengambil tempat duduk di dekat supir karena kebetulan bus yang kami tumpangi ini masih kosong dan hanya ada beberapa bangku yang terisi. Winda menyandarkan kepalanya di bahuku sambil melihat padatnya jalanan yang kami lewati. Saat jalanan kosong, supir melajukan busnya dengan sangat cepat sekali, seluruh penumpang di dalam bus ini jantungnya sedang beradu cepat berdetak. Supir bus ini tidak memperdulikan keselamatan penumpang, ada seorang penumpang yang melemparkan sepatunya ke supir bus tapi tetap saja dia masih beradu cepat. Bus tiba-tiba oleng dan menabrak sebuah rumah di pinggir jalan. Aku mendengar banyak teriakkan disini, tapi mataku tak dapat melihat apa yang terjadi. Winda…aku teringat Winda, dimana dia, selamatkah dia, aku bingung, badanku serasa melayang dan tiba-tiba aku mendarat di sebuah media yang sangat empuk. Sirine ambulance sangat terdengar di telinga ini.

“Lho aku dimana?” Tanyaku setelah sadar dari pingsan tadi. “Dimana Winda, Winda…” Aku panik dan berusaha bangkit dari tempat tidurku tapi terasa sangat berat.

“Winda ada di ICU, dia terluka parah dia hampir kehabisan darah.” Seru sang suster yang sedang memeriksaku.

“Sus, Bawa aku bertemu dia.” Teriakku panik

“Kamu sabar saja dia pasti selamat.” Suster itu berusaha menenangkanku.

“Aku takut terjadi sesuatu sama dia Sus.” Aku semakin nekat, aku ambil tabung
infusanku dan segera berlari menuju ruang ICU walau aku tidak tahu dimana, tapi aku tetap berusaha mencarinya. Aku jatuh bangun untuk menuju kesana, tiba-tiba badanku serasa melayang kembali. Ternyata aku pingsan lagi. Aku menyerah dan berusaha untuk tetap istirahat di dalam ruanganku.

****

Setelah berhari-hari berada di rumah sakit. Winda belum juga sadar semenjak kecelakaan beberapa waktu lalu. Aku menatapnya dari pinggiran tempat dia berbaring dengan hidungnya di tutupi dengan alat bantu pernapasan. Tidak lama kemudian, Ibunya masuk ke dalam kamar itu.

“Nak Ray makasih yah sudah bantu Ibu menjaga Winda.” Serunya sambil duduk di samping putrinya yang sedang terbaring lemah.

“Sama-sama Bu, ini karena Winda juga yang bisa membuatku jatuh cinta dan menyayangi dia dengan tulus.” Jelasku.

“Ibu minta maaf yah, karena selama ini…”

“Sudahlah Bu, lupakan saja yang penting sekarang kita berdo’a kepada Illahi agar Winda dapat sadar kembali.”

“Sekali lagi makasih banget yah Nak Ray.” Ibunya kali ini mengusap air matanya yang sudah mulai membanjiri pipinya.

Namun aku merasa ada yang ganjil saat Ibunya datang, kali ini dia tidak bersama suaminya. Rasanya aku ingin bertanya tapi apa hak aku untuk bertanya seperti itu. Aku memutar kursi roda yang aku duduki untuk keluar dan membiarkan mereka berdua saja agar hubungan antara Ibu dan anak semakin klop.

Baru beberapa putaran roda kursi ini, aku melihat Ayahnya Winda terlihat panik sekali dengan langkah yang begitu cepat dia melewatiku dan masuk ke dalam ruangan dimana Winda di rawat. Aku tersenyum bahagia karena baru pertama kalinya aku melihat mereka bertiga berada di dalam satu ruangan. Aku juga sempat mencegah suster untuk masuk ke dalam ruangan itu.

“Sus, biarkan mereka berkumpul sejenak, aku sudah lama merindukan pemandangan seperti ini.” Seruku sambil memandang ke dalam ruangan itu lewat celah-celah pintu yang tidak tertutup rapat itu.
Suster itu mengerti apa yang aku bicarakan, dia langsung pergi menuju ke ruangannya kembali. Aku melihat, Ayah dan Ibunya menangis sedih melihat kondisi Winda yang masih terbaring lemah. Aku memutar kursi rodaku untuk pergi dari kamar itu. Aku menuju kesebuah taman yang tidak jauh dari kamar Winda di rawat.

Aku memandangi bunga mawar yang sangat indah dan mekar secara sempurna di bawah teriknya matahari membuat bunga itu semakin indah memancarkan pesona kecantikkannya. Aku mendekati bunga itu dan menghirupnya, betapa wanginya bunga itu. Tiba-tiba telingaku mendengar suara yang sangat gaduh dari lorong Rumah Sakit itu, para Dokter dan Suster berlarian. Ada apa ini, apa ada pasien yang sekarat? Tanyaku dalam hati.

Aku memutar kursi rodaku untuk melihat apa yang terjadi, aku terkejut saat melihat semuanya masuk ke ruangan Winda. Aku berusaha untuk masuk ke dalam namun orangtuanya melarang aku masuk. Kedua orang tuanya Winda menangis sedih sekali.

“Tante, apa yang terjadi sama Winda?” Tanyaku penasaran.

“Denyut nadi Winda melemah Nak Ray.” Jawab Mamanya Winda dengan nada yang berat.

“INI SEMUA KARENA KAMU…” Teriak Papanya Winda kepadaku. “KAMU TELAH MEMBUAT ANAK SAYA CELAKA.” Tambahnya.

“Paa…” Seru Isterinya sambil menangis “Malu Pa, di tempat umum ini.”

“DIAM KAMU… ANAK SIALAN INI UDAH BUAT ANAK KITA SEKARAT.” Teriakannya semakin
menjadi-jadi.

“Haha” Aku tertawa pelan. “Apa Bapak pernah tahu apa isi hati anak Bapak? Apa Bapak tahu sikap anak Bapak bagaimana setelah ada masalah ini? Apa Bapak juga tahu harapan terbesar anak Bapak?” Aku melontarkan pertanyaan secara bertubi-tubi.

“PLAK…” Aku di tamparnya dan darah segar mengalir di sela-sela bibirku.

“TAHU APA KAMU TENTANG ANAK SAYA?”

“Isi hati anak Bapak yaitu ingin sekali merasakan kebahagiaan, keharmonisan, kasih sayang, dan yang terpenting dia ingin sekali berbagi cerita di dalam keluarganya, sama Bapak dan Ibu. Anak Bapak sikapnya selalu ceria walaupun di dalam hatinya dia sangat sedih sekali dia gak mau ada satu orangpun yang tahu isi hatinya kecuali saya. Harapan dia adalah agar bisa mendamaikan Bapak dan Ibu agar dia bisa bercanda dan tertawa bersama Anda berdua. Tolonglah luangkan waktu buat dia walaupun hanya 1 detik saja itu akan di kenangnya seumur hidup.” Jelasku panjang lebar sambil menahan sakit akibat tamparan tadi.

“HE, NGARANG KAMU YA?”

“Tidak, anak Bapak yang berkata itu.”

Aku segera pergi meninggalkan mereka berdua yang sedang berdiri di depan ruangan tempat anaknya di rawat. Tidak lama setelah aku pergi. Winda telah tiada, Winda sudah di panggil sang pencipta. Aku menangis sedih air mataku mengalir deras sekali. Aku tak kuat menahannya. Dadaku terasa sangat sesak mendengar perkataan dokter kala itu.

“Pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun kami tidak dapat melawan kehendak-Nya.” Seru sang dokter.

****

Keesokan harinya di pemakaman…
Aku bersama Ayahku hadir di pemakaman, aku masih menaiki kursi rodaku karena masih dalam proses penyembuhan pasca kecelakaan tragis beberapa waktu lalu. Aku melihat orangtuanya Winda hadir bersama dan saling bergandengan tangan. Mungkin inikah yang diinginkan oleh Winda, suatu kehangatan sebuah cinta antara Ibu dan Ayah. Aku menatapnya sungguh sangat indah pemandangan yang langka itu. Andaikan Winda masih disini dia pasti sudah menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini.

Begitulah cerita mengapa aku saat ini sering sekali terlihat sangat murung, kurang bertenaga, dan kurang bergairah. Karena pada hari ini adalah tepat lima tahun dia telah tiada. Dan tepat pada hari ini pula orang tuanya kembali berdamai, walaupun terlambat setidaknya mereka telah mengabulkan harapan anaknya itu.

“Akhirnya, mereka berdamai juga yah Ray.” Seru Dzhony sambil mengusap air matanya yang mulai menetes di pipinya.

“Cengeng loe, gue jah gak nangis sekarang.” Ejek Ray.

“Sekarang…Dulu loe nangis kejer…” Seru Ubay sambil menoyor kepala Ray dan langsung
berlari.

Ray berdiri dan mengejar Ubay yang sudah berlari kesana kemari. Sementara Toy dan
Dzhony tetap duduk di bawah pohon tempat Ray bercerita tadi.

“Awas loe yah kalo gue berhasil nangkep loe, gue putihin kulit loe.” Seru Ray sambil berlari.

“Coba ajah kalo loe bisa.” Ledek Ubay.
 
;