10 September 2012 1 komentar

Cara Mudah MOVE ON saat putus cinta

Putus cinta bukan hal mudah untuk diterima, apalagi jika Anda telah lama berhubungan dengan mantan kekasih. Meski telah disakiti, mungkin Anda tetap merasa dia orang terbaik yang pernah Anda miliki. Namun, hati-hati dengan perasaan tersebut. Itu tanda buruk bahwa Anda terobsesi dengan mantan kekasih. 

Ketika Anda putus dengan kekasih karena dia berbuat buruk pada Anda, berhentilah untuk mengenang masa-masa indah bersamanya. Perasaan menyangkal tersebut, membuat Anda sulit move on. Ini cara untuk membantu Anda agar dapat meneruskan hidup, tanpa bayang-bayang masa lalu, seperti dilansir Future Scopes. 

1. Menerima Kenyataan
Anda bisa memulai dengan menerima apa yang telah terjadi. Memang gampang diucapkan dibanding melakukannya. Tapi siapapun aan menyarankan orang yang patah hati untuk bisa menerima kenyataan, karena itulah yang bisa dilakukan agar bisa melanjutkan hidup. Memang membutuhkan waktu untuk bisa menerima. Ketika masa seperti ini, Anda boleh bersedih dan marah, tapi ingat jangan terlalu lama. Tetapkan waktu kapan Anda akan bangkit, misalkan Anda butuh waktu seminggu atau dua minggu untuk berkabung tapi setelah itu Anda harus berusaha move on. Setelah waktu yang ditetapkan, Anda harus merencanakan hidup baru Anda. 

2. Hilangkan Perasaan Bersalah
Bebaskan diri dari perasaan bersalah dan menyesal setelah putus. 'Kalau saja aku bisa lebih perhatian, mungkin dia tidak selingkuh' atau 'seandainya, aku mau menurutinya, maka dia tidak akan kasar' apapun itu, jangan menyalahkan diri sendiri. Anda harus menerima kenyataan bahwa dia salah dan hubungan yang buruk tidak akan pernah berhasil. 
0 komentar

Fakta seputar MANTAN KEKASIH


      Hampir semua orang pernah mengalami putus cinta, dan tak jarang dari mereka yang masih dibayangi mantan kekasih. Seperti apa sosok mantan kekasih menimbulkan pengaruh dalam kehidupan pribadi, cinta maupun sosial seseorang? Hasil survei yang dikutip dari Cosmopolitan UK ini mengungkapkan fakta-fakta menarik seputar mantan kekasih.

1. Dampak Positif Mengekspresikan Kebencian Pada Mantan
Mengekspresikan kebencian pada mantan kekasih ternyata punya dampak positif terhadap kesehatan mental. Para peneliti di Univeristy of Utah, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang mengungkapkan kekesalan, kemarahan dan kebenciannya tentang mantan kekasih, lebih kecil kemungkinan mengalami depresi karena putus cinta. Mereka juga cenderung lebih muda move-on, minimal satu bulan setelah putus. Menunjukkan rasa kesal kepada mantan mungkin dianjurkan, namun bukan berarti Anda boleh mengumbar kejelekan mantan ke semua orang. Tetap menahan diri, tapi juga jangan memendamnya.

2. Tetap Kontak dengan Mantan Tidak Selalu Buruk
Umumnya, orang segera memutuskan kontak dengan mantannya begitu mereka putus cinta. Tapi berdasarkan studi di University of Arizona, Amerika Serikat, melakukan hal itu justru membuat Anda merasa lebih buruk. Menariknya, para partisipan penelitian merasa lebih baik jika mereka tetap berteman baik dengan mantannya. Tapi bentuk silaturahmi bukan berarti harus bertemu, menelepon secara intens atau berkirim pesan teks. Tapi tetap dalam batasan, misalnya posting selamat ulang tahun di Facebook, atau sesekali mengomentari foto-fotonya di jejaring sosial yang Anda anggap menarik.
 
;